Tragedi dan kecelakaan bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Tak ada manusia yang bisa menduganya. Seperti halnya kecelakaan yang menimpa Peng Shuilin, 37. Hidup pebisnis asal Shenzen, wilayah selatan China ini seketika berubah 360 derajat, ketika sebuah truk menghantam mobil yang dikendarainya dalam sebuah kecelakaan lalu lintas, dua tahun silam
Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Nyatanya ia harus menerima kenyataan pahit. Bagian bawah tubuhnya harus diamputasi atau ia akan meninggal. Tim dokter yang memeriksanya mewajibkannya melakukan operasi tersebut, meskipun ia akan cacat untuk selamanya.
Operasi berlangsung rumit karena tim dokter harus membenahi pula jaringan tubuh dan organ-organ dalam tubuhnya yang tersisa. Selama dua tahun ia menjalani operasi demi operasi di Rumah Sakit Bujie di Shenzen, selatan China.
Tim dokter yang menanganinya berusaha keras memperbaiki lagi seluruh organ-organ utama dalam tubuhnya. Demikian juga dengan perbaikan sistem peredaran darahnya. Bukan perkara yang mudah. Butuh lebih dari 20 dokter ahli untuk menyelamatkan nyawanya. Ia menjalani pemindahan kulit dari kepala untuk menutup bagian perutnya yang terbuka akibat amputasi.
Beruntung, setelah dua tahun menjalani pengobatan, keajaiban muncul. Peng masih bisa bertahan hidup dan operasinya berjalan sempurna. Meski kini tubuhnya telah hilang 50 persen, namun semangatnya untuk hidup tetap membara. “Kami hanya mengharuskannya melakukan check up, mengingat ia sangat sehat dibanding pria-pria seumurannya. Ia sangat luar biasa dan merupakan satu-satunya pria yang bisa bertahan dengan keadaan separuh tubuh yang telah diamputasi,” puji Lin Liu, Wakil Direktur Rumah Sakit Bujie.
Menurut Lin Liu, Peng mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit. Namun satu-satunya rahasia yang bisa menyembuhkan dirinya adalah sifat riang gembira yang selalu menemani hari-harinya.
“Tak ada hal apapun yang bisa mengecilkan hatinya. Rahasianya adalah sifat riang yang dimilikinya,” imbuh Liu.
Bahkan hal ini menjadikannya sebagai contoh model bagi pasien lain yang harus menjalani amputasi seperti dirinya. Biasanya ia menjadi pembicara untuk memberikan semangat pada pasien-pasien tersebut.
Kini, setelah diamputasi, tinggi badan Peng hanya sekitar 77,5 cm. Untuk bergerak, Peng harus dibantu dengan kursi roda. Ia juga mendapatkan pelajaran tambahan agar kekurangannya bisa teratasi. Salah satunya berjalan menggunakan kaki palsu yang telah dirancang khusus oleh tim dokter.
Tak hanya itu, Peng memulai lagi kesibukannya sebagai pebisnis. Ia membuka supermarket yang diberinya nama Half Man Half Price Store atau Toko Pria Separuh Badan dengan Harga Separuh
Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Nyatanya ia harus menerima kenyataan pahit. Bagian bawah tubuhnya harus diamputasi atau ia akan meninggal. Tim dokter yang memeriksanya mewajibkannya melakukan operasi tersebut, meskipun ia akan cacat untuk selamanya.
Operasi berlangsung rumit karena tim dokter harus membenahi pula jaringan tubuh dan organ-organ dalam tubuhnya yang tersisa. Selama dua tahun ia menjalani operasi demi operasi di Rumah Sakit Bujie di Shenzen, selatan China.
Tim dokter yang menanganinya berusaha keras memperbaiki lagi seluruh organ-organ utama dalam tubuhnya. Demikian juga dengan perbaikan sistem peredaran darahnya. Bukan perkara yang mudah. Butuh lebih dari 20 dokter ahli untuk menyelamatkan nyawanya. Ia menjalani pemindahan kulit dari kepala untuk menutup bagian perutnya yang terbuka akibat amputasi.
Beruntung, setelah dua tahun menjalani pengobatan, keajaiban muncul. Peng masih bisa bertahan hidup dan operasinya berjalan sempurna. Meski kini tubuhnya telah hilang 50 persen, namun semangatnya untuk hidup tetap membara. “Kami hanya mengharuskannya melakukan check up, mengingat ia sangat sehat dibanding pria-pria seumurannya. Ia sangat luar biasa dan merupakan satu-satunya pria yang bisa bertahan dengan keadaan separuh tubuh yang telah diamputasi,” puji Lin Liu, Wakil Direktur Rumah Sakit Bujie.
Menurut Lin Liu, Peng mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit. Namun satu-satunya rahasia yang bisa menyembuhkan dirinya adalah sifat riang gembira yang selalu menemani hari-harinya.
“Tak ada hal apapun yang bisa mengecilkan hatinya. Rahasianya adalah sifat riang yang dimilikinya,” imbuh Liu.
Bahkan hal ini menjadikannya sebagai contoh model bagi pasien lain yang harus menjalani amputasi seperti dirinya. Biasanya ia menjadi pembicara untuk memberikan semangat pada pasien-pasien tersebut.
Kini, setelah diamputasi, tinggi badan Peng hanya sekitar 77,5 cm. Untuk bergerak, Peng harus dibantu dengan kursi roda. Ia juga mendapatkan pelajaran tambahan agar kekurangannya bisa teratasi. Salah satunya berjalan menggunakan kaki palsu yang telah dirancang khusus oleh tim dokter.
Tak hanya itu, Peng memulai lagi kesibukannya sebagai pebisnis. Ia membuka supermarket yang diberinya nama Half Man Half Price Store atau Toko Pria Separuh Badan dengan Harga Separuh
sumber berita : www.surya.co.id
Dari fakta diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa kekurangan fisik tidak mengurangi semangat untuk terus berkarya. Apa yang dialami oleh Peng Shuilin jadikan pemantik semangat kita.
dan saya kak roni SALAM SUKSES LUAR BIASA CERDAS
sebuah pelajaran yang mesti kita petik, hidup tidak singkat,,,
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusehm terharu,terkesima dan motivasi terkuak kembali saat baca lagi di sini,eh kakRon ada award sederhana dari saya mohon kesediaanya di ambil ya ak,thnxs n good luck
saya harus bisa lebih bersyukur dengan tubuh sempuirna ini
BalasHapusalhamdulillah ya Alloh
>kakve-santi< dapatkan pelajaran dari peng suilin
BalasHapus>dhana< terimakasih awardnya
>mas doyok< alhamdullilah, peng suilin yang tidak sempurna lagi, tetapi tetap semangat, gimana dengan kita..??
Hebat semangat tuh orang,bisa sebagai motivasi buat kita untuk selalu bersyukur atas karunianya.
BalasHapusMotivasi Dahsyat!!!
BalasHapusjadikan peng suilin pemantik semangat kita
BalasHapuskeep happy man
BalasHapusmantap motivasinya...
BalasHapusmantaf bro...
BalasHapuspeng suilin memang luar biasa
BalasHapuskekurangan bukan halangan.
BalasHapuskekurangan bisa jadi kelebihan.
syukuri apa yang kita punya.
jangan mudah berputus asa.
terus ikhtiar, berdo'a dan tawakal kpd Allah.
niscaya hidup kita akan tenang walaupun berbagai ujian menghadang.